Komponen Sistem Kemudi : 13 Bagian Dan Ulasan

komponen sistem kemudi

Komponen Sistem Kemudi – Untuk menggerakan arah roda depan satu mobil tidak lepas dari adanya sistem kemudi. Adanya komponen itu maka pengemudi akan bisa dengan gampang dan bebas mengendalikan pergerakan mobil yang di kendarainya. Lalu apa saja komponen sistem kemudi?

Terkait fungsi yang sangat penting maka tidak salah apabia komponen yang ini harus lagi diperhatikan dan di rawat secara baik sebab jadi komponen khusus yang akan mendukung keselamatan mengemudi. Dalam pemakaiannya sistem kemudi memakai proses cukup sederhana yang menyambungkan di antara tuas kemudi ke sisi as roda.

Apabila dipandang dari sistem kerjanya, sudah pasti sistem kemudi pada suatu mobil tersusun dari beberapa komponen yang lain sama-sama tersambung untuk dapat menggerakan roda-roda itu. Tetapi perlu di kenali beberapa komponen itu akan berlainan bergantung dari tipe sistem kemudi mobil yang dipakai.

Beberapa komponen sistem kemudi ini benar-benar bermacam, bergantung dari mode dan type kendaraan yang dipakai. Pada sistem kemudi ini mempunyai 4 komponen khusus yakni Steering Wheel, Steering Column, Steering Gear, dan Steering Linkage. Pada setiap bagian itu harus ada pada sistem kemudi supaya bisa membuat bekerja secara optimal.

Untuk lebih jelasnya mengenai beberapa komponen sistem kemudi mobil akan diulas lebih dalam pada artikel ini. Berikut beberapa komponen sistem kemudi mobil.

komponen sistem kemudi

Komponen Sistem Kemudi

Sesudah kalian mengenali mengenai type sistem kemudi mobil secara manual. Di bawah ini ialah beberapa komponen sistem kemudi mobil manual yang dapat kalian ketahui.

1. Steering Wheel

Salah satu komponen sistem kemudi yang berada pada bagian dalam kabin mobil yang langsung akan terkait dengan pengemudi yaitu steering wheel. Peranan roda kemudi yakni selaku pengendali awal kendaraan sesudah pengemudi. Dengan komponen berikut pengemudi akan bisa dengan gampang berbelok-belokan status roda depan.

Biasanya, steering wheel ini memiliki bentuk bundar melingkar sama ukuran yang berbagai macam. Apabila dilihat dari konstruksinya, steering wheel terdiri jadi 3 jenis yakni

a. Steering Wheel Besar

Steering wheel besar mempunyai ukuran diameter lingkar kemudi yang lumayan besar. Pada jenis ini sering dipakai pada mobil angkkutan barang seperti truck atau pick-up. Keuntungannya ialah daya kemudi besar hingga di saat berbelokkan kendaraan akan berasa enteng serta lebih konstan.

b. Steering Wheel Kecil

Steering wheel kecil adalah salah satu jenis steering wheel yang mempunyai ukuran diameter lingkar kemudi yang lebih kecil dari steering wheel besar. Mode ini sering dipakai pada kendaraan penumpang seperti sedan atau MPV.

Keuntungannya ialah steering wheel kecil sedikit mengonsumsi tempat dalam kabin pegemudi, disamping itu lebih sensitif pada tiap pergerakan yang diberi di saat jalan lempeng. Walau demikian, tenaga yang diperlukan untuk berbelokkan roda kendaraan bertambah lebih besar.

c. Steering wheel Ellips

Steering wheel ellips ini adalah kombinasi dari ke-2 ukuran steering wheel besar dan kecil. Mode ini dipakai untuk menangani masalah pada ke-2 mode awalnya, tetapi sedikit kurang dari sisi seni dan design.

2. Steering Column

Komponen sistem kemudi yang selanjutnya yakni Steering Column. Steering colum ini langsung dipasang pada body mobil lewat braket column yang memilik type breakway. Dengan demikian steering column ini segera dapat berubah naik dan turun. Disamping itu komponen ini adalah mekanis penyerap energi berbentuk style dorong dari kemudi di saat berlangsung tubrukan.

Baca Juga  Fungsi Ball Joint : 3 Fungsi, Komponen, Dan Cara Kerja

Steering column atau tangkai kemudi yang terdiri dari 2 komponen yakni main shaft (kutub khusus) dan column tube. Main shaft berperan untuk melanjutkan perputaran dari steering wheel ke steering gear. Sementara column tube berperan untuk tempat mengikat main shaft ke bodi / kerangka kendaraan.

Ujung atas main shaft dibikin berulir dan bergerigi yang digunakan mengikat steering wheel oleh satu mur. Sementara column tube terdapat bearing/klaher yang akan membuat main shaft bisa berputar-putar bebas pada porosnya. Pada umumnya, ada dua mode steering column yakni

a. Mode Collapsible

Steering column mode Collapsible ialah steering column yang bisa memendek dan roboh untuk menyerap energi yang terjadi akibat daya dorong saat berlangsung tubrukan.

Keuntungannya ialah mengurangi risiko luka fatal pada pengemudi waktu tubrukan berlangsung. Kerugiannya ialah konstruksinya susah dan main shaft yang nampak kurang kuat hingga hanya dapat dipakai pada kendaraan penumpang.

b. Mode Non Collapsible

Steering column mode Non Collapsible berbentuk kaku hingga tidak bisa memendek dan roboh saat berlangsung tubrukan. Jenis ini sering dipakai pada beberapa mobil angkut barang seperti truk dan pick up.

Keuntungan steering column non collspsible ialah main shaft yang kuat sehngga lebih bertahan lama, sedang kerugiannya ialah peresapan energi waktu tubrukan yang paling kecil hingga tingkatkan risiko luka pada pengemudi.

3. Steering Gear Box

Selain itu pada komponen sistem kemudi terdapat Steering Gear Box. Komponen ini berguna untuk mengarakan roda depan dan selaku gigi reduksi yang akan dipakai untuk meningkatkan daya kemudi supaya bertambah lebih enteng. Biasanya perbedaan reduksi atau perbedaan steering gear ini ada di 18-20 : 1.

Tenaga putar yang dibuat oleh roda kemudi akan di tambahkan lewat perbedaan gigi reduksi atau bisa lebih kerap diketahui dengan panggilan perbedaan steering gear. Pada sudut belok yang serupa, perbedaan gigi reduksi steering gear yang makin besar akan mengakibatkan kemudi jadi makin enteng. Namun memerlukan jumlah putar yang semakin banyak.

Ada dua type steering gear yang terbanyak digunakan sekarang ini yakni, steering gear mode Recirculating Ball dan mode Rak And Pinion. Namun selain itu terdapat beberapa jenis steering gear lainnya yaitu:

a. Mode Worm dan Sector

Pada jenis worm dan sector memakai worm gear selaku poros khusus dan sector yang terkait lagsung dengan worm gear. Pada saat gigi cacing berputar maka posisi sector akan berubah.

b. Mode Worm dan Sector Roller

Konsepnya worm dan sector roller sebenarnya sama dengan mode dan worm sector biasa. Namun pada jenis ini mempunyai roller dibagian tengahnya sehingga gesekannya dapat dikurangi karena diganti roda gigi yang dapat menggelinding.

c. Mode Screw Pin

Selanjutnya terdapat jenis screw pin yang mana pin yang berbentuk tirus dapat bergeser untuk bergerak sejauh jalur pada worm gear saat worm gear diputar.

d. Mode Screw dan Nut

Mode Screw dan Nut ini mempunyai ulir dan satu nut yang dipasang dibagian bawah main shaft. Pada nut ada sisi yang mencolok dan terpasang kan tuas yang dipasang pada tempat tinggalnya. Saat main shaft diputar, karena itu nut da lever akan bergerak bertepatan

Baca Juga  Fungsi Tie Rod : 4 Fungsi, Pengertian, Dan Cara Kerja

e. Mode Recirculating Ball

Pada mode Recirculating Ball ini, peluru-peluru (ball) ada dalam beberapa lubang nut untuk membuat jalinan yang menggelinding di antara nut dan worm gear. Mode Recirculating Ball memiliki karakter tahan aus dan tahan guncangan yang baik sekali.

f. Mode Rak And Pinion

Pergerakan putar pinion gear akan langsung diubah oleh rak gear jadi pergerakan mencatatr. Mode rak and pinion ini mempunyai konstruksi yang paling simpel, pojok belok yang tajam dan enteng, tetapi guncangan yang diterima dari permukaan jalan gampang dilanjutkan ke roda depan

4. Steering Lingkage

Selanjutnya terkait komponen sistem kemudi terdapat bagian yang bernama Steering Linkage. Komponen ini terdiri dari beberapa komponen sistem kemudi yang berada antara steering gear dengan roda kendaraan. Steering linkage berperan untuk melanjutkan tenaga gerak dari steering gera ke roda depan dan jadi penyambung di antara steering gear dengan roda depan.

5. Ball Joint

Komponen sistem kemudi manual pada suatu mobil yang tidak kalah keutamaan ialah ball joint. Ball joint ini harus ada di tiap ikatan karena digunakan untuk membuat gerakan ikatan dapat bebas dan membuat distribusi gerak akan makin lembut.

6. Dust Boot

Dust Boot merupakan komponen sistem kemudi yang berperan membuat perlindungan komponen rak dari kotoran berbentuk debu atau yang lain. Komponen ini dibuat dari material karet yang cukup lentur hingga segera dapat mengikut gerak rak shaft.

7. Pitman Arm (Khusus Suspensi Rigid)

Pitman arm melanjutkan pergerakan dari steering gear ke relay rod atau drag link. Berperan untuk mengubah pergerakan putar steering column jadi pergerakan mundur-maju.

8. Relay Rod (Drag link) (Khusus Suspensi Rigid)

Relay rod (Drag link) disambungkan dengan pitman arm dan knuckle arm. Komponen ini berperan untuk melanjutkan pergerakan pitman arm ke tie rod lewat knuckle arm.

9. Idler arm (Khusus Suspensi Rigid)

Pivot dari idler arm terpasang pada chassis dan ujung yang lain disambungkan dengan relay rod dengan swivel gabung. Idler arm berperan untuk menggenggam salah satunya ujung tie rod dan batasi pergerakan tie rod di tingkat spesifik.

10. Long Tie Rod (khusus suspensi independent)

Selain itu terdapat long tie rod yang memiliki ulir dan terpasang pada ujung rak pada kemudi mode rak and pinion, sedang pada mode recirculating ball tie rod terpasang ke dalam pipa geprekelan. Dengan begitu jarak di antara joint- gabung kemudi bisa ditata dan disetel.

11. Tie Rod End (khusus suspensi independent)

Pada sisi lain dari long tie rod terdapat tie rod end yang berguna untuk menyambungkan tie rod dengan knuckle arm, relay rod dan sebagainya.

12. Steering Knuckle

Steering knuckle berperan untuk meredam beban yang diberi pada roda-roda depan, disamping itu iajuga berperan selaku kutub perputaran roda. Komponen ini dapat berputar dengan sandaran ball gabung atau king pin dari suspension arm

13. Knuckle arm

Selain itu pada komponen sistem kemudi terdapat knucle arm yang memiliki fungsi untuk melanjutkan pergerakan tie rod atau drag link ke roda depan lewat steering knuckle

Diatas merupakan ulasan terkait komponen sistem kemudi yang banyak digunakan pada kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.