Tanda Timing Belt Harus Diganti: 8 Ciri Dan Ulasan

Tanda Timing Belt Kendaraan Harus Diganti – Timing belt adalah salah satu bagian yang perlu dilakukan pengecekan dan penggantian secara berkala. Lalu apa saja tanda timing belt harus diganti?

Sebelum mengetahui gejala, maka peranan khusus dari timing belt adalah untuk memutar camshaft (atau yang kerap disebutkan noken as). Noken as sendiri punyai peranan untuk buka dan tutup valve (klep) pada ruangan pembakaran secara tepat timingnya.

Maka gampangnya klep itu digerakan oleh noken as yang berputar-putar, dan pekerjaan timing belt adalah untuk memutar noken as itu. Anda dapat pikirkan jika perangkat ini hancur atau putus, klep dan piston bisa bertubrukan dan membuat elemen intern mobil hancur total.

Secara umum bagian ini diganti tiap kendaraan menempuh jarak sekitaran 80.000 km sampai 120.000 km bergantung dari tipe kendaraan yang dipakai. Akan tetapi agar semakin persisnya mengenai kapan saat penggantian timing belt saksikan pada buku panduan kendaraan.

Untuk pengecekan timing belt mobil dilaksanakan tiap kendaraan sudah tempuh jarak sekitaran 40.000 km sampai 60.000 km. Pengecekan timing belt dilaksanakan mencakup pengecekan kerusakan, keadaan gerigi, dan kekencangan.

Oleh karena itu dalam melakukan pengecekan perlu diketahui berbagai ciri ciri yang muncul apabila timing belt sudah rusak. Untuk lebih jelasnya terkait tanda timing belt harus diganti akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

tanda timing belt harus diganti

Tanda Timing Belt Harus Diganti

Terdapat beberapa gejala, ciri, atau tanda yang muncul apabila timing belt harus diganti diantaranya yaitu:

1. Timing Belt Getas

Tanda pertama timing belt harus diganti yaitu getas. Karet jika selalu ada pada temperatur yang tinggi karena itu lama-lama akan lenyap tingkat elastisitasnya. Begitu halnya timing belt mobil, temperatur pada mesin yang tinggi saat bekerja membuat timing belt rawan jadi getas atau keras. Bila kelenturan timing belt telah lenyap karena itu risiko timing belt putus tinggi sekali.

Baca Juga  Ukuran Roller Standar Mio: 6 Jenis Dan Ulasannya

2. Timing Belt mulai lembek

Salah satunya karakter karet, bila dipakai dalam periode waktu yang lama akan lembek. Hal ini terjadi juga pada Timing Belt, yang beresiko pada mesin karena setiap saat bisa terlepas.

Sekalinya tidak lepas, irama yang dibuat Timing Belt kemungkinan tidak akan optimal karena rendahnya daya cengkeram karena telah lembek. Hal ini pula yang dapat menjadi tanda timing belt harus diganti.

3. Jarak Tempuh 40.000 Km

Gejala paling mudah apabila timing belt harus diganti yaitu telah mencapi usia kerja. Pengecekan keadaan timing belt sesudah berkendaraan lebih dari 40.000 Km. Umur penggunaan timing belt yang umum adalah 40.000 Km. Maka jika mobil kamu telah meluncur sepanjang angka itu, karena itu penting untuk memeriksa keadaan timing belt.

Memanglah tidak seutuhnya jarak 40.000 Km, karena ada juga yang baru ganti timing belt pada 80.000 Km. Namun tidak ada kelirunya kamu lakukan pengujian pada jarak 40.000 Km.

Jika dirasakan elemen masih bagus, bisa diteruskan pemakaiannya. Jika keadaannya telah banyak kerusakan, karena itu timing belt harus diganti selekasnya. Ongkos penggantian timing belt murah. Mengambil contoh untuk Daihatsu Xenia 1.0 Liter, dibandrol Rp 200 – 400 ribu.

4. Timing Belt Telah Aus

Ciri lain timing belt harus diganti karena keadaan geriginya telah aus. Kamu dapat melihat ciri-cirinya dari wujud yang tak lagi prima. Apa lagi jika ada gerigi yang lenyap, karena itu telah ditegaskan timing belt perlu diganti.

Baca Juga  Penyebab Ban Mobil Benjol: 4 Faktor & Cara Memperbaiki

Masalahnya jika sampai gerigi timing belt aus akan berpengaruh ke pegangan atau grip pada camshaft tidak optimal. Bila hal itu terjadi, kerja mesin juga tidak optimal.

5. Timing Belt Tipis

Sama dengan elemen yang lain dengan bahan dasar karet misalkan ban mobil, bersamaan dengan pemakaiannya karena itu timing belt mobil lama-lama akan tipis. Timing belt yang tipis akan gampang sekali untuk putus, maka dari itu harus selekasnya diganti.

6. Permukaan belakang Timing Belt ada retakan atau pecah

Apabila sudah kelihatan ada retakan di bagian belakang (bukan sisi gerigi), karena itu penggantian Timing Belt harus selekasnya diganti. Hal ini karena bisa putus setiap saat, dan akan beresiko karena mesin mobil bisa mati saat itu juga saat sedang meluncur.

7. Gerigi Timing Belt Ada Yang Lenyap

Bila geriginya telah aus dan memulai ada yang lenyap, karena itu Anda harus selekasnya lakukan penggantian Timing Belt, ini bisa mengakibatkan pegangan (grip) pada camshaft tidak optimal.

8. Timing Belt Basah Oli

Tanda timing belt harus diganti yang terakhir yaitu basah oli. Bila anda mendapati keadaan Timing Belt telah basah dengan oli, ini jadi tanda jika Timing Belt telah harus diganti. Tetapi Saat sebelum mengganti Timing Belt, yakinkan sumber kebocoran oli telah ada benahi.

Diatas adalah ulasan terkait tanda timing belt harus diganti. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.