Bagian Bagian Camshaft: 4 Bagian, Fungsi, & Cara Kerja

Bagian Bagian Camshaft – Dalam komponen mesin terutamanya proses katup ada komponen camshaft. Lalu apa fungsi dari camshaft? Apa saja bagian bagian dari camshaft? Dan bagaimana cara kerja camshaft?

Apa yang diartikan dengan Camshaft? Bagian ini adalah sebuah peralatan yang kerap digunakan pada engine yang berpiston yang berperan untuk mengatur bukaan valve. Selain itu Camshaft sendiri tersusun atas batang silindrikal yang panjang dengan adanya cam dari setiap valve yang ada.

Bagian cam ini sempat keluar di sejumlah masalah latihan ujian nasional, siapa tahu nantinya jadi satu diantaranya permasalahan pada ujian nasional. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi, bagian bagian, dan cara kerja camshaft akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

bagian bagian camshaft

Fungsi Camshaft atau Poros Nok

Sebelum mengetahui bagian bagian maka perlu diketahui pula fungsi dari camshaft atau noken as. Pada tiap kendaraan mesin 4 langkah ada satu komponen yang mana masih sebagai salah satunya bagian komponen yang mengaplikasikan proses katup. Nach Komponen ini adalah yang disebutkan dengan Poros nok. Yang mana Poros nok atau cam shaft sejumlah cuma 1 pada proses yang singgle, Tetapi yang ganda (DOHC) camshaft sejumlah dua.

Seterusnya pada Poros nok ini ada tipe nok katup dan buang, yang mempunyai fungsi buat membuka katup dan menutupnya sesuai timing (pada saat yang ditetapkan). Berikut fungsi camshaft atau noken as yaitu:

1. Membuka dan Menutup Lajur Valve

Fungsi khusus camshaft adalah untuk membuka dan menutup lajur valve (katup pengapian) dalam mesin mobil. Proses penutupan atau pembukaan lajur ini memakai alat yang namanya cam lobe untuk sesuaikan dengan posisi waktu pengapian (firing order) dalam mesin.

Umumnya, cam lobe berwujud bundar lonjong supaya bisa fleksibel dalam membuka atau tekan lajur pengapian. Proses kerjanya adalah saat cam lobe berjumpa dengan rocker arm, karena itu ke-2 nya akan menggerakkan pegas supaya terbuka.

Begitupun kebalikannya, saat cam lobe dan rocker arm pisah, karena itu katup akan menutup secara automatis manfaatkan style pegas yang dibikin.

2. Menggerakan Poros Distributor Mesin

Harus dipahami jika tidak seluruhnya mesin mobil mempunyai Poros distributor, karenanya camshaft cuma dapat dipakai untuk beberapa macam saja.

3. Memompa Fuel Pump

Fuel pump atau pompa bahan bakar sebagai komponen penting dalam camshaft karena digerakan langsung.

Baca Juga  Air Flow Meter Pada Sistem EFI Tipe L: Fungsi & Cara Kerja

Proses pompa bahan bakar yang sudah dilakukan akan melanjutkan hasilnya ke karburator mesin. Tetapi, khusus untuk fungsi camshaft yang ini cuma dapat diketemukan untuk type fuel pump mekanikal saja. Untuk type fuel pump electrical tidak terpompa.

4. Mengetahui sudut Perputaran

Fungsi camshaft yang lain yaitu untuk mengetahui sudut perputaran, sudahkah sama sesuai atau mungkin tidak dengan standard dengan mengirim signal ke camshaft position sensor. Ini dapat dilaksanakan saat mobil telah memakai mekanisme mesin EFI (elektronik fuel injection) yang dibikin berbahan khusus seperti gigi.

Gigi khusus itu segera dapat mengetahui dengan tepat setiap sudut perputaran dari camshaft yang dibikin sepanjang mesin aktif. Setiap perputaran akan diawasi dari alat camshaft position sensor yang ada pada bagian tutup timing belt mesin mobil.

Bagian Bagian Camshaft

Setelah mengetahui fungsi dari camshaft maka perlu diketahui pula bagian bagiannya. Dari segi konstruksinya, camshaft terdiri jadi dua bagian yaitu journal dan lobe. Journal adalah bagian batang camshaft yang berkaitan dengan dudukan laher dan gigi sentrik. Dan lobe adalah tonjolan yang berperanan sebagai pengatur membuka tutup klep.

Khusus komponen camshaft lobe, terdiri dari beberapa bagian. Satu diantaranya base circle, flank, dan nose atau bagian paling atas yang sama dengan hidung manusia. Berikut bagian bagian camshaft yaitu:

1. Lobe Lift

Bagian pertama dari camshaft adalah lobe lift adalah optimal tinggi angkatan pada camshaft. Tinggi angkatan pada camshaft (Camshaft Lobe Lift) berlainan dengan tinggi angkatan katup (valve lift), walau untuk tipe-tipe tertentu ada yang sama, karena ada proses rasio pada rocker arm.

2. Duration / Waktu durasi

Selain itu pada bagian segi camshaft ada waktu durasi. Waktu durasi adalah waktu buka-tutup katup dalam 1 peralihan kerja yang dihitung berdasarkan perubahan status Poros engkol yang diukur berwujud derajat. Besar dan kecil waktu durasi bagus camshaft diputuskan oleh karakter jalanan dan besarnya volume silinder.

3. Overlap

Saat camshaft berputar dapat semakin cepat karenanya ada bagian overlap yang bekerja. Ketika bersambungnya akhir gerakan buang akan dimulai gerakan mengisap, karenanya ketika torak berada di TMA kedua katupnya ada di keadaan buka. Keadaan di mana kedua katup terbuka secara bersamaan itu dinamakan overlap.

Terbukanya katup-katup ketika peralihan gerakan dari gerakan kerja ke gerakan menghisap, supaya gas yang telah terbakar dapat ke luar semua, sampai pendapatan gas baru tidak berpadu dengan gas tersisa dalam silinder.

Baca Juga  Fungsi Drive Lever Dan Cara Kerja Pada Motor Starter

4. Lobe Separation Angle (LSA)

Dalam sebuah desain camshaft baik itu intake lobe atau exhaust lobe pasti memiliki puncak masing-masing. Bagian bagian camshaft yang berwujud puncak dari lobe itu disebut lobe center. Puncak dari intake lobe disebut dengan intake lobe centerline dan puncak dari exhaust lobe disebut dengan exhaust lobe centerline.

Cara Kerja Camshaft

Di bawah ada keterangan berkenaan cara kerja dibanding camshaft yang penting sahabat kethui, yang salah satunya adalah seperti berikut.

1. Saat Camshaft Status Tekan

Jika camshaft /Poros nok mulai bekerja dengan lakukan penekanan pada rocker arm (pada type OHC) atau juga bisa pada saat Poros nok mulai lakukan penekanan pada valve lifter (pada type OHV).

Karena itu selanjutnya penekanan yang berjalan pada Poros nok akan selekasnya diteruskan agar dapat tekan rocker arm seterusnya rocker arm akan memberi penekanan pada katup. Sehingga menyebabkan katup jadi ketekan karena rocker arm, yang pada akhirnya akan membaut katup jadi terbuka.

2. Saat Camshaft Status Tanpa Penekanan

Dalam masalah ini jika camshaft atau Poros nok itu tidak tekan rocker arm (pada type OHC) atau juga bisa pada saat Poros nok tidak tekan valve lifter (pada type OHV). Karena itu hal itu tidak tekan rocker arm hingga bisa mengakibatkan katup jadi tidak terbuka.

Disamping itu bekerjanya Camshaft atau Poros nok juga memerlukan satu pemulasan karena camshaft terus akan berputar-putar bertepatan dengan Poros engkol karena pada intinya di antara Poros nok dan Poros engkol ke-2 nya sama-sama tersambung keduanya dengan lewat satu proses timing belt/timing gear atau timing chan.

Tetapi jika memakai pelumas yang kurang berkualitas karena itu hal itu bisa menjadi buruk. Selanjutnya jumlah oli mesin yang dipakai tidak sesuai standard, karena itu hal itu dapat menyebabkan bagian Poros nok seutuhnya tidak terlumasi secara baik.

Hingga dapat semakin percepat berlangsungnya keausan dan kerusakan pada Poros nok. Nach jika Poros nok itu hancur, karena itu sudah tentu akan memengaruhi performa dari mesin.

Diatas adalah ulasan terkait fungsi, bagian bagian, dan cara kerja camshaft. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Ayo Cilacap - - - -