Cara Kerja Sistem Rem: Prinsip & Proses Pengereman

Cara Kerja Sistem Rem – Sistem rem pada mobil bekerja dengan memanfaatkan energi gesek. Cara kerja sistem rem mobil ini dengan mengubah energi kinetik menjadi panas. Lebih jelasnya lalu bagaimana cara kerja sistem rem mobil?

Prinsip kerja rem mobil adalah salah satunya hal yang penting Teman dekat kenali. Apa lagi, bila Teman dekat tengah mempelajari dunia otomotif secara intensif. Ketahui hal itu akan buat Teman dekat memahami bagaimana proses pengereman pada mobil terjadi.

Berikut ulasan terkait cara kerja sistem rem pada mobil baik proses maupun prinsip pengereman akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

prinsip kerja sistem rem

Prinsip Kerja Sistem Rem Mobil

Cara kerja atau prinsip kerja sistem rem mobil sendiri adalah mengganti energi gerak/kinetik jadi energi panas. Proses perubahan energi itu terjadi karena gesekan di antara cakram dan brake pads. Atau, di antara cakram dan brake shoes.

Energi panas yang dibuat sendiri harus diperlengkapi pendinginan yang cukup. Hal tersebut dilaksanakan supaya energi panasnya tidak berlebihan. Karena, bila panasnya berlebihan, brake pads atau brake shoes akan alami perkerasan.

Bila perkerasan itu sampai terjadi, karena itu prinsip kerja rem mobil tidak jalan. Pendinginan sendiri umumnya terjadi melalui kontribusi udara bebas yang ada disekitaran ban mobil.

Ada banyak tipe dari rem tersebut, yakni:

  1. Rem kaki yang berperan untuk hentikan pergerakan mobil, dan mengatur kecepatan mobil.
  2. Tambahan yang dapat menolong rem kaki saat lakukan pengereman.
  3. Rem parkir yang dapat digunakan saat mobil tengah diparkirkan. Tipe rem ini wajar dipakai jika mobil pada kondisi genting.

Proses Pengereman Pada Mobil

1. Berlangsungnya Gesekan Dan Perpindahan Gravitasi Mobil

Pada umumnya, cara kerja pada komponen sistem rem dilandasi atas gesekan ban dan permukaan jalan. Rem yang dipakai akan menambahkan beban pada ban dan pada akhirnya gesekan akan menolong kurangi kecepatan kendaraan. Gesekan ini muncul karena status ban stop berputar-putar dan statis, hingga memberikan dampak gesek pada dua permukaan.

Anda dapat memperhatikan hal itu dengan suara decitan yang sering kedengar saat mengerem. Ditik pusat gravitasi kendaraan akan beralih sesuai rem yang aktif ketika proses pengereman dimulai. Biasanya, pengereman akan diawali dengan rem depan selanjutnya diikuti dengan roda belakang.

2. Peralihan Energi Kinetik Jadi Panas

Cara kerja dari sistem rem mobil adalah memanfaatkan peralihan energi kinetik ke energi panas. Saat rem diaktifkan, kendaraan tidak bisa stop langsung. Saat mesin mobil telah dibebaskan dengan perpindahan daya kinetik, tetapi kendaraan condong tetap jalan. Hal itu muncul karena mesin tidak betul-betul kehilangan daya gerak.

Baca Juga  Fungsi Pull In Coil: Peran Dan Ulasannya

Bila jadi perhatian, hal itu muncul karena dapur picu jalan dengan prinsip perubahan gaya panas jadi gaya kinetik. Dan break sistem memakai prinsip keterbalikan. Di sini, pengereman malah memakai energi gerak untuk jadi gaya panas sebagai cara kurangi kecepatan kecepatan kendaraan.

Sama seperti yang sudah dikatakan pada poin awalnya, gaya gesek muncul karena ban mobil berhenti dan berjumpa dengan aspal jalan. Ban yang stop ini disebabkan karena tatap muka sepatu rem dan brake drum atau tromol. Dalam cara kerja sistem rem energi kinetik dari mobil akan dirubah menjadi energi panas.

Selanjutnya, tenaga panas itu akan dibuang langsung ke udara luar. Bila Anda masih bimbang, sebetulnya prinsip pertama dan ke-2 ini berkaitan. Gesekan dari sepatu rem dan tromol akan memaksakan ban untuk stop saat itu juga. Selanjutnya gesekan permukaan ban yang berhenti dan aspal akan kurangi pergerakan mobil.

3. Cara kerja Tuas Pada Pedal Rem Hidrolik

Ke-2 proses dan prinsip itu tidak jauh dari operasionalisasi pedal rem. Cara kerja sistem rem yang pertama yaitu saat pedal didesak, master silinder akan mengganti penekanan yang diberi jadi hidrolik. Pedal rem sendiri mempunyai prinsip tuas yang mana mengganti penekanan pedal yang kecil jadi lebih besar pas di master silinder.

Penekanan ini akan menyalur ke wheel silinder atau Brake caliper yang berada di tromol mobil. Penekanan akan aktifkan disc pad rem atau kanvas rem untuk kurangi perputaran ban berdasarkan hukum pascal. Maka prinsip kerja dari rem mobil adalah terkait dengan penekanan hidraulik, gaya gesek, dan gaya panas.

Dapat diambil kesimpulan jika cara kerja sistem rem terutama elemen rem terjadi benar-benar kompleks. Gesekan di antara ban dan jalan akan mengalihkan gravitasi mobil. Selanjutnya sistem jalan karena peralihan energi kinetik ke panas. Dan master silinder mengganti prinsip tuas pedal rem jadi hidrolik untuk kurangi kecepatan.

cara kerja sistem rem

Cara Kerja Sistem Rem

Cara kerja sistem rem sebenarnya sangat sederhana. Master silinder adalah perlengkapan yang dipakai untuk mengubah tenaga operasionalisasi pedal rem jadi penekanan hidraulik. Saat ini, tandem master silinder, yang mempunyai dua piston, hasilkan penekanan hidraulik pada sistem rem dua aliran.

Penekanan hidraulik selanjutnya diteruskan ke disc brake calipers atau wheel silinder pada tromol rem. Reservoir berperan untuk mempernyerap peralihan volume minyak rem yang disebabkan karena peralihan pada suhu minyak rem.

Baca Juga  Proyeksi Isometri Adalah : Pengertian, Ciri, Dan Contohnya

Reservoir mempunyai pemisah pada bagian dalam untuk membagikan tabung jadi sisi depan dan belakang sama seperti yang kelihatan pada gambar di atas. Dengan design dua sisi tabung ini memberi kejelasan pemberhentian kendaraan saat salah satunya circuit tidak berhasil bekerja karena kebocoran minyak rem.

Jika pedal rem didesak, master silinder mengganti tenaga pencet jadi penekanan hidraulis. Kerja pedal rem berdasar prinsip tuas, untuk mengubah tenaga pedal yang kecil jadi tenaga besar yang bekerja pada master silinder. Cara kerja sistem rem memanfaatkan hukum pascal.

1. Hukum Pascal

Berdasar hukum Pascal, tenaga hidrolis yang dibuat dalam master silinder ditransmisikan lewat aliran rem ke masing-masing master silinder. Tenaga itu bekerja pada kanvas rem dan disc pad rem untuk hasilkan tenaga pengereman.

Menurut hukum Pascal, penekanan yang dipakai secara external pada cairan tertutup akan dilanjutkan secara rata ke semua arah. Dengan memakai prinsip ini pada circuit hidrolis sistem rem, penekanan yang dibuat dalam master silinder dilanjutkan sama rata ke semua wheel silinder. Tenaga pengereman bervariatif, sama seperti yang kelihatan pada bagian kiri, bergantung pada diameter wheel silinder.

Jika circuit rem terbuka dan minyak rem keluar, rem tidak bekerja kembali. Atas argumen ini, cara kerja sistem hidraulik rem dipisah jadi circuit rem dua sistem.

Cara kerja sistem rem terutama penekanan hidraulis dari master silinder yang dikirimkan ke ke-2 sistem itu dilanjutkan ke disc brake calipers atau wheel silinders. Tatanan letak dari circuit rem untuk kendaraan FR dan FF berlainan. Pada kendaraan FR, circuit rem dipisah jadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tetapi pada kendaraan FF dipakai pipa diagonal.

Karena beban yang diterima di bagian depan kendaraan FF semakin besar, karena itu roda depan memerlukan tenaga pengereman semakin besar dari roda belakangnya.

Jika kendaraan FR memakai sistem circuit rem sama dengan kendaraan F, saat sistem pengereman roda depannya tidak berhasil, karena itu tenaga pengeremannya akan kurang kuat. Karena itu, selanjutnya dipakai sistem lajur pipa diagonal untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri. Satu lajur yang lain untuk roda depan kiri dan roda belakang kanan. Dengan cara ini, jika satu sistem tidak berhasil, sistem lain akan menjaga tenaga pengereman di tingkat tertentu.

Diatas adalah ulasan terkait cara kerja sistem rem pada mobil baik prinsip maupu proses pengereman. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Ayo Cilacap - - - -