Gejala Kondensor Platina Rusak: 2 Akibat Dan Ulasan

Gejala Kondensor Platina Rusak – Berbagai komponen pada sistem pengapian dapat mengalami permasalahan, salah satunya yaitu kondensor. Lalu apa saja gejala atau akibat dari kondensor platina pada sistem pengapian yang rusak?

Kondensor pada mekanisme pengapian berfungsi untuk simpan tegangan listrik saat platina mulai buka hingga bisa terjadi pemutusan arus primer secara cepat dan tegangan listrik yang diletakkan dikondensor akan dikeluarkan saat platina tutup hingga arus primer yang mengucur akan makin besar.

Kondensor sebagai salah satunya elemen yang penting untuk mekanisme pengapian konvensional. Saat kondensator alami kerusakan karena itu terkadang membuat mesin bisa menjadi sulit berpijar (hidup). Hingga kondensor perlu dilaksanakan pengecekan pada performanya, apa masih tetap baik atau telah rusak.

Akibat jika konsensor alami kerusakkan atau mungkin tidak terpasang pada mekanisme pengapian, karena itu bisa terjadi permasalahan pada circuit arus primer dan circuit arus sekunder. Untuk lebih jelasnya terkait gejala kondensor platina pada sistem pengapian rusak akan diulas pada artikel berikut ini.

gejala kondensor platina rusak

Gejala Kondensor Platina Rusak

Jika kondensor sebagai penjaga dari loncatan bunga api dalam distributor supaya tidak ada. Tapi kenyataannya walau cuma semacam itu, kerusakan kondensor dapat mengusik kerja mekanisme pengapian.

Apabila terjadi permasalahan pada sistem pengapian sebenarnya mudah dikenali. Satu diantaranya adalah mesin mobil Anda bisa starting secara baik tapi mesin tidak ingin berpijar. Walau ada beberapa peluang lain, tapi peluang yang juga bisa terjadi adalah permasalahan pada mekanisme pengapian yang tidak lain adalah kerja dari komponen-komponennya yang tidak bagus.

Baca Juga  Remote PCX Tidak Berfungsi: 2 Penyebab & Cara Memperbaiki

Bila Anda alami mesin yang sulit sekali dihidupkan, Anda pantas curigai jika kondensor pada mekanisme pengapian mobil Anda memiliki masalah. Berikut adalah dua gejala akibat kondensor platina rusak pada mekanisme pengapian mobil yaitu:

1. Pada Serangkaian Primer

Gejala atau akibat kondensor platina rusak yang pertama pada proses pengapian adalah persoalan pada sirkuit arus primer. Ini berjalan ketika kontak poin platina mulai terbuka. Di waktu itu akan berjalan loncatan bunga api pada celah platina yang menyebabkan arus primer jadi tidak terputus dengan cepat dan sempurnya.

Selain itu, loncatan bunga api yang berjalan pada distributor (platina) secara terus menerus, akan mengakibatkan kontak poin platina mudah terbakar. Terbakarnya kontak poin ini akan mempercepat kerusakan (bisa jadi aus) platina dapat semakin cepat dari umur yang seharusnya.

2. Pada Serangkaian Sekunder

Akibat kondensor platina rusak lainnya pada proses pengapian konvensional adalah pada sirkuit arus skunder. Jika kondensor rusak yang terima menyebabkan adalah rangkaian arus skunder. Mengapa? Ini ada karena arus primer tidak terputus dengan cepat dan sempurnya. Menyebabkan adalah medan magnet pada kumparan primer koil tidak hilang (keseluruhnya).

Pemutusan arus yang tidak sempurna ini dapat mengakibatkan pembangunan model elektromotif (emf) tidak sempurna. Faktor penyebabnya adalah tegangan yang dikasih pada api busi tidak seperti yang seharusnya dan sulit untuk membakar gabungan bahan bakar dan udara.

Baca Juga  Cara Mengendarai Motor Kopling: Saat Macet, Di Tanjakan & Turunan

Seperti yang saya beri di awal bila kerusakan kondensor mengakibatkan mesin susah hidup adalah dari api busi yang tidak sempurna karena kerusakan kondensor. Tetapi jika kondensor bagus dan mesin masih susah hidup pengetesan kabel busi dan dalami kerusakan busi adalah hal seterusnya yang dapat lakukan.

Diatas adalah gejala atau akibat kondensor platina pada sistem pengapian yang rusak. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Ayo Cilacap - - - -