Cara Kerja CDI : Mekanisme CDI AC & CDI DC

cara kerja cdi

Cara Kerja CDI – Cara kerja CDI atau capasitor discharge ignition sangat sederhana. Untuk Mekanisme pengapian CDI ada dua tipe yaitu AC dan DC. Lalu bagaimana cara kerja cdi?

Untuk elemen satu ini benar-benar berpenagruh besar pada perform yang dibuatnya, karena pada proses pembakaran diperlukan recikan api yang dari busi. Tetapi untuk recikan pai itu tidak langsung dari baterai, bakal ada tahapan-tahapan supaya arus litrik konstan dan hasilkan recikan apinya.

Sama seperti dengan cara kerja noken as pada motor, di mana pada part itu berperan untuk buka dan tutup klep untuk hasilkan pembakaran yang selanjutnya dimuntahkan dan hasilkan tenaga pada mesin bermotor. Tetapi untuk menghasilakn pembakaran yang prima, diwajibkan ada recikan api yang telah terintregasi melalui CDI yang selanjutnya diteruskan ke businya.

Ada dua jenis CDI yaitu Ac dan DC yang mana ke-2 nya mempunyai peranan sama. Untuk ketahui lebih terang akan cara kerja CDI motor dan apa perannya, kalian bisa baca langsung pembahasan yang telah kami siapkan di bawah ini.

Cara Kerja CDI

Pada intinya tiap elemen motor mempunyai peranan dan cara kerjanya masing-masing, bahkan juga mempunyai peranan utama pada saat mesin bermotor mulai dihidupkan. Untuk lebih jelasnya terkait pengertian CDI, serta cara kerja cdi AC dan cara kerja cdi dc akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

Pengertian Mekanisme Pengapian CDI

Kemungkinan untuk beberapa orang telah banyak yang mengetahui pada sektro kelistrikan pada kendaraan beroda 2 yaitu CDI. Pada elemen itu sebagai serangkaian pengapian dalam motor yang mana mempunyai peranan untuk manfaatkan arus litrik tegangan tinggi untuk lakukan induksi di dalam ignition coi. Di dalam mekanisme pengapian CDI pada motor ada dua jenis yaitu CDI AC dan CDI DC, di mana ke-2 nya memang mempunyai cara kerja dan peranan sama kok.

Untuk mekanisme CDI AC memakai tegangan khusus dari altenator atau spul, di mana hasilkan arus bolak-balik atau disebutkan AC. Ada elemen lain yaitu dioda yang mana akan mengganti arus jadi satu arah atau DC.

Sedang untuk mekanisme pengapian CDI DC lebih sederhana, karena telah tak perlu pakai part rectifier. Pasalnya untuk arus listrik yang dipakai mengambil sumber dari output kiprok yang mana arus telah satu arah atau DC. Untuk ke-2 tipe itu pada intinya memang sama akan komponennya.

Baca Juga  Apa itu Wiper : Fungsi, Komponen, & Cara Kerja

Cara Kerja CDI

1. Cara Kerja Mekanisme Pengapian CDI – AC

Mekanisme pengapian CDI – AC sebagai dasar dari mekanisme pengapian CDI, dan memakai pencatu daya dari sumber Arus listrik bolak-balik yang dari spul motor (dinamo AC/alternator). hingga arus yang dipakai sebagai arus bolak-balik (AC).

Pola Mekanisme Pengapian CDI – AC

cara kerja cdi

a. Saat Kunci Contact OFF

Kunci contact dalam status tersambung dengan massa maka Arus listrik yang dibuat sumber tegangan (Alternator) diarahkan ke massa lewat kunci contact. Sementara aliran arus listrik tidak ada yang mengalir ke unit CDI hingga mekanisme pengapian tidak bekerja.

b. Saat Kunci Contact ON Mesin Hidup

Saat mesin mulai hidup karena itu magnet rotor pada motor akan berputar-putar mengikut perputaran krug as dalam mesin. Dari perputaran itu timbulah tegangan, tegangan yang dibuat magnet rotor ini berharga 100 – 400 volt. Lantas diode dalam unit CDI akan mengubah arus jadi arus AC (Searah), selanjutnya arus ini akan isi kapasitor hingga muatan kapasitor penuh.

Capasitor tidak melepas arus didalamnya saat sebelum SCR (Silicon Controlled Rectifier) aktif. Untuk aktifkan SCR karena itu terminal gate pada SCR harus memperoleh signal tegangan positif lebih dulu sebagai penyebab (pemicu).

Sinyal yang dipakai sebagai penyebab (pemicu) didapat dari sinyal pulser (pick up coil). Spul akan memberi sinyal tegangan saat benjolan pada rotor magnet melalui spul. Saat terminal gate memperoleh tegangan positif dari tegangan spul karena itu terminal anoda dan katoda pada SCR akan tersambung.

Saat terminal anoda dan katoda tersambung karena itu capasitor akan melepas arus (discharge) secara cepat ke kumparan primer koil pengapian hingga terjadi induksi pada kumparan primer koil.

Pada kumparan primer koil pengapian dibuat tegangan induksi sendiri sejumlah 200 – 300 V. Pada akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan muncul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20 KVolt ⇒ diteruskan lewat kabel busi ke busi untuk diganti jadi pijaran api listrik.

Baca Juga  Fungsi Selang Pernafasan Mesin Mobil: 3 Peran & Akibat

2. Cara Kerja Mekanisme Pengapian CDI – DC

Mekanisme pengapian CDI – DC memakai pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalkan dinamo DC, Batere, atau Aki). Arus listrik yang dari aki belum juga sanggup dipakai untuk mencatu CDI itu. Di dalam CDI – DC ini masih memerlukan serangkaian penaik tegangan yang disebutkan inverter.

Pola Mekanisme Pengapian DC-CDI

cara kerja cdi

a. Saat Kunci Contact OFF

Aliran arus pada sistem pengapian terputus, tidak ada arus yang mengucur hingga motor tidak bisa dihidupkan.

b. Saat Kunci Contact ON

Saat kunci kontak on maka arus listrik positif (+) Aki akan terhubung dengan serangkaian mekanisme pengapian. Akibatnya arus listrik dari baterei bisa diteruskan ke unit CDI (DC – DC Conventer).

Rotor alternator (magnet) berputar-putar maka reluctor turut berputar-putar. Di saat reluctor mulai capai belitan pick up coil, belitan pick up coil akan hasilkan signal listrik yang digunakan untuk aktifkan Switch Transistor (Tr) pada DC – DC Conventer.

Kumparan primer dan sekunder pada DC – DC Conventer akan bekerja secara induksi meningkatkan tegangan sumber ⇒ disearahkan kembali oleh dioda (D) ⇒ isi kapasitor (C) hingga muatan kapasitor penuh.

Signal yang dibuat belitan pick up coil itu belum sanggup buka gerbang (Gate) Thyristor switch (SCR) hingga SCR belum bekerja.

Di saat yang nyaris bertepatan (saat pengapian), arus signal yang dibuat oleh sinyal generator (pick up coil) sanggup buka gerbang SCR hingga SCR jadi aktif. Akibatnya arus listrik akan mengalir dari kaki Anoda (A) ⇒ Katoda (K).

Ini akan mengakibatkan kapasitor terdischarge (dikosongkan muatannya) secara cepat ⇒ lewat kumparan primer koil pengapian ⇒ massa koil pengapian.

Pada kumparan primer koil pengapian dibuat tegangan induksi sendiri sejumlah 200 – 300 V. Pada akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan muncul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20 KVolt ⇒ diteruskan lewat kabel busi ke busi untuk diganti jadi pijaran api listrik.

Diatas adalah ulasan terkait cara kerja cdi baik cara kerja cdi ac dan cara kerja cdi dc. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.