Komponen CDI : 11 Komponen Dan Fungsinya

komponen cdi

Komponen CDI – Mekanisme pengapian electronic (CDI) pada motor dipisah jadi 2 yakni : Mekanisme Pengapian Magnet Electronic (CDI – AC) dan Mekanisme Pengapian Baterei Electronic (CDI – DC). Pada keduanya terdapat berbagai bagian atau komponen yang memiliki fungsi berbeda. Lalu apa saja komponen pengapian cdi pada kendaraan? Untuk lebih jelasnya terkait komponen CDI dan fungsinya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

komponen cdi

Komponen CDI Dan Fungsinya

Berikut Komponen Mekanisme Pengapian CDI Motor Dan Perannya

1. Baterei / Aki

Baterei / aki / aki berperan sebagai penyuplai arus untuk mekanisme kelistrikan yang ada di kendaraan dengan tipe arus DC (arus searah). Disamping itu aki atau baterei berperan untuk simpan arus yang dibuat oleh mekanisme pengisian pada kendaraan.

Pada mekanisme pegapian CDI DC baterei berperanan penting, karena dipakai untuk sumber arus khusus pada mekanisme pengapian CDI DC. Bila baterei alami kerusakan karena itu mekanisme pengapian tidak berjalan baik.

Tapi pada mekanisme pengapian CDI AC baterei tidak berperanan untuk sumber khusus, tapi dipakai untuk sumber arus pada serangkaian kelistrikan, misalnya untuk starter elektrik.

2. Spul (Stator Coil) Dan Rotor Magnet

Komponen CDI kedua yaitu Spul dan rotor magnet berperan untuk mengubah perputaran dari kutub engkol (crank shaft) mesin jadi arus listrik searah (AC). Hal ini yang akan dipakai untuk mekanisme pengisian, menyuplai kelistrikan pada beban / lampu dan dipakai untuk menyuplai arus ke unit CDI (untuk type mekanisme pengapian CDI AC).

komponen cdi

Spul dan rotor magnet terbagi dalam 2 komponen, yakni :

  • Komponen yang berputar-putar (magnet rotor), magnet rotor berupa tromol yang tersambung ke kutub engkol mesin. Pada sepeda motor, magnet rotor ini berperan sebagai fly wheel.
  • Bagian yang diam spul (stator coil), spul komponen yang berupa kumparan statis yang berada di dalam rotor magnet.

3. Pulser (Pick Up Coil)

Selain itu, pada komponen cdi terdapat Pulser (pick up coi) berperan untuk hasilkan tegangan pulsa (sinyal) untuk mengatur penguat tegangan (pada mekanisme CDI DC dan pengatur atau penyebab SCR.

Baca Juga  Kelebihan Dan Kekurangan Power Tools: 5 Faktor & Ulasan

Selain itu pulser juga berfungsi sebagai pemasti waktu CDI atau TCI untuk mematikkan listrik yang dilanjutkan pada proses pengapian sampai ke busi.

Atau bisa disebutkan pulser berperan sebagai pendeteksi status piston motor berdasar status Pick Up pada magnet rotor yang seterusnya akan dikirimkan ke CDI atau TCI.

komponen cdi

4. Kunci Contact (Ignition Switch)

Kunci contact berperan sebagai sakelar khusus untuk menghubung dan memutuskan (On-Off) serangkaian pengapian dan serangkaian kelistrikan yang lain pada motor.

5. Voltage Converter

Voltage converter atau pengkonversi tegangan adalah salah satu komponen cdi yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan arus discharge, konsep kerja mekanisme pengapian CDI berlainan dengan mekanisme pengapian konservatif yang memakai platina.

Proses induksi pada coil akan terjadi saat platina putuskan arus primer coil pada pengapian konvensional. Tapi pada mekanisme pengapian CDI, induksi akan terjadi saat arus primer dialiri oleh arus discharger.

Apabila proses induksi maksimal, karena itu arus discharge yang mengucur ke kumparan primer harus juga bertegangan semakin tinggi.

Dengan adanya converter ini maka terdapat arus discharge mempunyai tegangan semakin tinggi. Tegangan listrik ini dinaikkan menjadi 300 Volt untuk isi Capasitor.

6. Unit CDI (Capacitor Discharge Ignition)

Komponen cdi yang terpenting yaitu unit CDI yang sangat memengaruhi perform sepeda motor. Mekanisme pengapian yang bagus dapat membakar dengan habis dan prima hingga panas yang dibuat lebih maksimal.

CDI (Capacitor Discharge Ignition)

CDI sebagai rangkaian komponen electronic yang berperan sebagai sakelar serangkaian primer pengapian, menyambungkan dan putuskan arus listrik yang digunakan untuk lakukan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor.

Selanjutnya disalurkan lewat kumparan primer koil pengapian untuk hasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan induksi elektromagnet.

komponen cdi

Basic Sirkuit CDI AC
Info :
1. Dari Sumber Tegangan (Alternator)
2. Dari Sinyal Generator (Pick Up Coil)
3. Ke Ignition Coil
4. Massa CDI

7. Sekering / Fuse

Fuse atau sekering berperan sebagai pengaman instalasi listrik saat terjadi konsleting listrik pada komponen pengapian cdi. Begitupun pada mekanisme pengapian CDI (khususnya pada CDI – DC).

Baca Juga  Komponen Silinder Roda: 6 Bagian Dan Ulasan

Sekering berungsi untuk menahan berlangsungnya kerusakan pada komponen – komponen kelistrikan yang lain saat terjadi konsleting atau terjadi kelebihan arus listrik.

8. Koil Pengapian (Ignition Coil)

Koil adalah salah satu komponen cdi yang berperan untuk meningkatkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan spul dan magner rotor jadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk pengapian.

Dalam koil pengapian ada kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada pijakkan-tumpukan pelat besi tipis.

Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 – 0,9 mm dalam jumlah belitan 200 – 400 kali, sedang diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 – 0,08 mm dalam jumlah belitan sekitar 2000 – 15.000 kali.

Untuk menyalurkan tegangan tinggi dari kumparan sekunder ke busi, dipakai kabel tegangan tinggi (kabel busi) yang dipasang di antara terminal sekunder dengan busi.

komponen cdi

9. Kabel Busi

Selain itu, komponen cdi yang lain adalah Kabel busi yang berperan sebagai penyalur listrik bertegangan tinggi dari ignition coil. Komponen ini berwujud seperti kabel biasanya, tetapi kabel ini berdiameter semakin besar, kemungkinan dapat sampai 5 mm.

Pada komponen cdi ini terdapat satu kawat dengan ukuran yang besar. Di sekeliling kawat ini terdapat banyak lembar serabut tembaga yang mengitarinya.

10. Busi (Spark Plug)

Busi (spark ignition) berperan untuk memercikkan bunga api yang nanti recikkan bunga api yang dibuat ini dipakai untuk membakar kombinasi bahan bakar dan udara dalam silinder untuk hasilkan penekanan atau usaha.

11. Cop Busi

Yang terakhir komponen cdi yaitu cop busi yang merupakan ujung dari kabel busi yang ditempelkan pada ujung busi.

Kawat ini harus menancap dengan sempurna pada bagian konduktor di dalam cop busi karena itu tegangan yang sampai ke busi jadi lebih kecil.

Diatas adalah ulasan terkait komponen cdi beserta fungsinya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.