Komponen Sistem Penerangan : Fungsi Dan 10 Komponen

komponen sistem penerangan

Komponen Sistem Penerangan – Sistem penerangan adalah satu mekanisme kelistrikan yang berperan untuk memberi pencahayaan, sinyal, atau kode untuk sopir lain pada kendaraan saat malam hari. Terdapat beberapa komponen sistem penerangan. Lalu apa saja komponen sistem penerangan itu?

Bermacam komponen sistem penerangan itu mempunyai peranan yang berbeda untuk mendukung performa dari sistem penerangan. Sistem penerangan adalah salah satunya komponen penting untuk keamanan dan kenyamanan waktu mengemudi. Oleh karenanya sistem penerangan bisa bekerja secara baik dan sesuai ketentuan perundang-undangan.

Sistem penerangan adalah sisi dari kelistrikan body. Meskipun selaku komponen tambahan tapi sistem penerangan benar-benar mendukung performa dari kendaraan. Tanpa sistem penerangan karena itu bisa mencelakakan saat mengemudi saat malam hari pada keadaan gelap. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi sistem penerangan dan komponen sistem penerangan akan diulas pada artikel berikut ini.

komponen sistem penerangan

Fungsi Sistem Penerangan

Pada dasarnya, Fungsi sistem penerangan adalah untuk memberi pencahayaan melalui penerangan lampu motor waktu mengemudi pada malam hari. Disamping itu, sebagai tanda keselamatan mengemudi untuk sopir dan untuk orang yang lain ada dibagian depan atau belakang.

Komponen Sistem Penerangan

Ada banyak komponen khusus yang masuk di dalam sistem penerangan. Berikut komponen itu dan dan fungsinya:

1. Power supply atau baterei

Power supply atau baterei dalam sistem penerangan berperan selaku sumber aru listrik searah atau direct current. Baterei adalah komponen elektrokimia yang bisa hasilkan tenaga listrik lewat reaksi kimia yang berlangsung di antara elektrolit baterei dan pelat baterei. Pada sistem penerangan atau serangkaian kelistrikan baterei tidak jadi sumber tenaga listrik khusus. Tenaga listrik khusus berada pada mekanisme pengisian. Baterei yang umumnya digunakan untuk sistem penerangan yakni 12 V.

2. Fusible link

Fusible link adalah salah satunya pengaman khusus circuit kelistrikan pada sistem penerangan. Konsep kerjanya sama dengan sekering tetapi mempunyai kemampuan pengaman semakin besar yakni 30-100A. Pada sistem penerangan memerlukan arus seputar 30 A oleh karenanya membutuhkan pengaman yang bisa memberi keamanan pada circuit kelistrikan sistem penerangan. Wujud fusible link seperti kabel tipis jika teratasi arus melewati kemampuan yang telah dipastikan bisa menetes atau putus hingga arus tidaklah sampai ke serangkaian kelistrikan. Kemampuan dari ikatan pengaman bisa disaksikan dari warna atau code yang tercantum pada fusible link.

Baca Juga  Fungsi Lampu Kota : 3 Fungsi, Komponen, Dan Cara Kerja

3. Fuse atau sekering

Fuse atau sekering adalah salah satunya pengaman serangkaian kelistrikan. Ketidaksamaan dengan fusible link yakni kemampuan dari fuse yang lebih rendah dari fusible link. Fuse atau sekering amankan serangkaian kelistrikan dari ada beban berlebihan atau konsleting listrik. Fuse umumnya dibagi jadi dua yakni type tabung dan type cartridge. Kemampuan fuse diperbedakan lewat warna pada sekering. Langkah kerja sekering sama dengan fusible link yakni kawat tipis akan menetes dan putus tulis beban melewati kemampuan atau waktu berlangsung konsleting listrik.

4. Kunci contact

Kunci contact adalah salah satu komponen sistem penerangan yang berperan selaku sakelar khusus dalam mekanisme kelistrikan terhitung sistem penerangan. Komponen ini akan menyambungkan bermacam mekanisme kelistrikan dengan supply khusus pada kendaraan yakni mekanisme pengisian dan baterei.

Kontak mempunyai 4 terminal yakni B, ACC, IG, dan ST. Terminal B disambungkan dengan baterei atau supply tenaga listrik kendaraan. Pada Terminal ACC untuk menyambungkan di antara baterei dengan mekanisme-sistem tambahan atau aksesori seperti audio dan sirene. Selain itu Terminal IG dipakai untuk menyambungkan sumber tenaga listrik dengan + koil dan beban yang lain memerlukan. Sementara Terminal ST dipakai untuk menyambungkan sumber dengan terminal st motor starter.

5. Kabel penghantar atau wiring

Kabel penghantar atau wiring berperan untuk menyambungkan satu komponen dengan komponen lain pada sistem penerangan. Komponen ini dibuat berbahan konduktor yang diperlengkapi dengan isolator di bagian luar. Ukuran kabel yang dipakai bergantung beban yang mengucur pada kabel penghantar itu.

6. Konektor

Konektor berperan untuk tempat sambungan kabell, membuat perlindungan ikatan, dan memudahkan pemutusan dan penyambungan ikatan. Biasanya konektor dipisah jadi dua yakni male dan female. Banyak lubang pada konektor disamakan dengan keperluan dari konektor tersebut.

Baca Juga  Fungsi Hold In Coil: Peran Dan Ulasannya

7. Sakelar kombinasi

Sakelar kombinasi adalah sakelar yang dipakai untuk menjalankan bermacam lampu yang ada di sistem penerangan. Komponen ini berperan untuk menyambungkan sumber tenaga listrik dengan beberapa lampu pada sistem penerangan yang terdiri dari kombinasi dari sakelar pencet, ambil, dan putar.

8. Flasher

Flasher adalah sebagai pengedip atau memutuskan dan menyambungkan arus listrik secara periodik pada sistem penerangan. Umumnya dipakai pada kelistrikan lampu hazard dan sinyal belok. Kedipan pada flasher ditata dimulai dari 60-120 kedipan tiap menitnya. Flasher yang dipakai ada beberapa jenis yakni bimetal dan kapasitor.

9. Relay

Relay adalah sakelar yang bekerja secara elektromagnetik. komponen ini bisa menyambungkan dan memutus arus listrik ke bermacam beban yang memerlukan. Saklar elektromagnet ini bekerja dengan membuat medan magnet pada kumparan hingga sakelar ketarik dari yang sebelumnya normaly open jadi normaly close. Waktu ada arus melalui kumparan maka muncul medan magnet. Medan magnet ini yang dipakai untuk memikat sakelar. Sesudah arus listrik pada kumparan lenyap karena itu medan magnet lenyap hingga tadi normaly close jadi normaly open.

10. Beban atau lampu

Beban atau lampu adalah komponen pada sistem penerangan yang hasilkan cahaya atau sinar. Lampu adalah sumber sinar yang bekerja dengan konsep jika ada arus mengucur lewat kumparan lembut yang memiliki tahanan dan titik lebur tinggi hingga bisa muncul sinar. Konsepnya seperti koil yang dipanaskan akan hasilkan cahaya atau sinar. Karena tahanan dan titik lebur yang tinggi hingga sinar yang diakibatkan semakin besar. Ada beberapa macam lampu yang dipakai yakni filament atau lampu kawat pijat dan lampu LED (light emitting diode).

 

Di atas adalah komponen sistem penerangan dan fungsinya. Bermacam jenis komponen itu memiliki peranan yang lain dan perawatan yang lain juga supaya sistem penerangan bisa bekerja sesuai manfaatnya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Ayo Cilacap - - - -