Sistem Rem : Pengertian, Jenis, Komponen, Dan Cara Kerja

sistem rem

Sistem Rem – Salah satunya sistem yang ada di kendaraan ialah sistem rem. Pada sistem rem merupakan bagian dari casis kendaraan. Sistem rem pada kendaraan memiliki peranan yang sangat penting. Untuk lebih jelasnya terkait sistem rem baik pengertian, fungsi, jenis, komponen, dan cara kerjanya akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

sistem rem

Pengertian Sistem Rem

Pengertian rem merupakan suatu sistem yang bekerja untuk perlambat atau hentikan putaran.

Sistem rem bekerja menggunakan konsep yaitu mengganti tenaga kinetik jadi panas dengan menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar-putar hingga putarannya akan melamban, dengan begitu kecepatan kendaraan jadi perlahan atau stop karena ada kerja rem.

Sistem rem pada kendaraan sebagai satu bagian utama sebagai keamanan dalam mengemudi, tidak berfungsinya rem bisa memunculkan bahaya dan keamanan mengemudi jadi terusik. Oleh karenanya elemen rem yang bersinggungan ini harus tahan pada gesekan (tidak gampang aus), tahan panas dan tidak gampang berbeda wujud di saat bekerja dalam temperatur tinggi.(Aditya, Sugihartana. 2014)

Fungsi Sistem Rem Pada Kendaraan

Pada kendaraan baik sepeda motor atau mobil, harus ada sistem rem karena ingat fungsi sistem rem yang penting untuk kendaraan. Pada intinya sistem rem pada kendaraan mempunyai beberapa fungsi, yakni :

  1. Mengurangi pergerakan atau kecepatan kendaraan.
  2. Menghentikan kecepatan kendaraan.
  3. Untuk memungkinkannya kendaraan bisa parkir (rem parkir/ hand brake) di tempat yang tidak rata (pada tanjakan atau turunan).
  4. Sebagai alat yang jamin keselamatan dan keamanan pengendara.

Macam Jenis Sistem Rem

1. Rem Cakram (Disc Brake)

Rem cakram yang mempunyai diikuti wujud lurusan besi berupa piringan atau cakram. Peranan cakram sama dengan tromol, yakni sisi yang dihimpit.

Pada dasarnya, style menekan rem cakram dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Rem cakram umumnya diterapkan pada ke-2 roda sisi depan.

2. Rem Tromol (Drum Brake)

Rem tromol mempunyai cover seperti cetakan kue bolu. Dalam cover tromol ada sepasang sepatu rem (brake shoe). Proses pemberhentian roda dilaksanakan dengan meningkatkan ke-2 brake shoe, hingga menekan dinding sisi dalam cover tromol. Adapun elemen yang memacu berkembangnya ke-2 brake shoe, yakni perputaran tangkai pengungkit (brake shoe floating cam). Pada dasarnya, style menekan rem tromol dipacu gerak hidrolik atau pneumatic. Biasanya rem tromol diterapkan pada ke-2 roda sisi belakang.

Kelebihan Dan Kekurangan Pada Pengereman

1 Kelebihan rem tromol

Kelebihan rem tromol yaitu dapat digunakan pada kendaraan yang membutuhkan kerja extra dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bus, truk, minibus

2 Kekurangan rem tromol

Rem tromol yang mengaplikasikan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruangan tromol itu. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus buka roda supaya rumah rem bisa dibikin bersih dari kotoran atau debu.

Di saat banjir air akan mengumpul pada ruangan tromol hingga air akan mempersulit sistem rem untuk bekerja, jadi sesudah rem tromol terjang banjir, karena itu harus mengeringkannya dengan mencapai 1/2 rem saat meluncur hingga sisi dalam rem tromol kering karena panas karena gesekan, kemudian rem bisa dipakai kembali.

3. Kelebihan rem cakram

Rem cakram bisa dipakai dari bermacam temperatur, hingga sebagian besar kendaraan mengaplikasikan sistem rem cakram sebagai unggulannya. Disamping itu rem cakram tahan pada kubangan air hingga pada kendaraan yang sudah memakai rem cakram bisa terjang banjir.

Selanjutnya rem cakram mempunyai sistem rem yang berpendingin di luar (terbuka) hingga pendinginan bisa dilaksanakan di saat mobil meluncur, ada banyak cakram yang diperlengkapi oleh sirkulasi (ventilated disk) atau cakram yang mempunyai lubang hingga pendinginan rem lebih optimal dipakai.

Baca Juga  Fungsi Shift Fork Pada Transmisi : Peran Dan Cara Kerja

Manfaat rem cakram banyak dipakai pada roda depan kendaraan karena style dorong untuk stop di bagian depan kendaraan semakin besar dibanding ada di belakang hingga memerlukan pengereman yang lebih dari sisi depan. Tetapi sekarang ini sudah banyak mobil yang sudah memakai rem cakram pada ke-4 rodanya, khususnya jenis mobil sedan.

4. Kekurangan pada rem cakram

Rem cakram yang karakternya terbuka mempermudah debu dan lumpur melekat, lama-lama lumpur / kotoran itu bisa menghalangi performa pengereman sampai menghancurkan elemen di bagian caliper seperti piston jika didiamkan lama. Oleh karenanya perlu dilaksanakan pembersihan sekerap kemungkinan. Jika anda biasa tersebar di daerah perkotaan, masalah semacam ini tak perlu dicemaskan.

Komponen Sistem Rem Pada Kendaraan

Seterusnya kita akan ulas satu-satu dari komponen sistem rem

1. Pedal Rem

Pedal rem direncanakan dengan konsep kerja pengungkit. Jadi saat sebelum diketemukan booster, pedal rem ini direncanakan supaya kita lebih enteng saat mengerem.

Pedal rem harus memiliki jarak dengan lantai saat di rem. Dan harus memiliki gerak bebas saat tidak didesak.

2. Master silinder (master rem)

Master silinder ialah komponen yang mengganti penekanan pedal jadi penekanan hidraulis.

Terbagi dalam reservoir tank yang berisi minyak rem dan berisi piston dan silinder yang menghidupkan penekanan hidraulis. Selanjutnya penekanan hidraulis ini akan dikirim ke masing-masing roda.

Bila roda depan memakai rem cakram bermakna dilanjutkan ke brake caliper apabila rem belakang memakai rem tromol karena itu penekanan akan dilanjutkan ke arah silinder roda.

Ada banyak type master silinder yakni type tunggal dan type double.

3. Booster Rem

Booster rem ialah salah satu bagian sistem rem yang berfungsi untuk tingkatkan tenaga penekanan pedal hingga jadi lebih besar dan daya pengereman jadi lebih besar.

Boster rem biasanya dipasang jadi satu dengan master silinder. Tapi ada pula yang terpasang terpisah dari master silinder.

Cara kerja booster rem manfaatkan kevakuman dari intake manifold. Di dalam boster ada membran yang bakal diambil oleh kevakuman barusan saat kita mengerem.

Kevakuman ini terjadi saat kita melepaskan pedal gas dan thorttle tertutup saat mesin hidup.
Untuk mesin diesel kevakuman diambil dari pompa vakum yang biasanya terpasang pada alternator.

Pada beberapa mobil bensin kami saksikan memakai pompa vakum yang tertentu. Umumnya diputar oleh kutub nok (camshaft). Contoh pada land rover evoque, mercedes W204, bmw mesin N20, dan lain-lain

4. Pipa rem

Pipa rem berperan salurkan penekanan dan minyak rem dari master silinder ke masing-masing roda. Dan pada beberapa bagian yang membutuhkan gerak bebas, karena itu pipa rem dihubung dengan selang fleksibel.

5. Katup penyeimbang (Katup P)

Salah satu komponen sistem rem ialah katup penyeimbang yang digunakan untuk membagikan tenaga hingga bisa memberi pengereman yang semakin besar pada roda depan dibanding roda belakang.

Mengapa pengereman roda depan agar lebih besar?

Mobil dengan mesin dimuka berbobot yang lebih berat pada bagian depan.

Bila mobil direm, karena itu titik berat kendaraan akan geser kedepan karena style inersia. Seperti kita saat mengerem, akan condong menunduk di depan kan?

Karena beban condong dimuka, maknanya pengereman roda depan agar lebih besar. Adanya katup P, tenaga pengereman rem depan akan dipisah semakin besar. Rem bagian depan biasanya semakin besar.

6. Selang rem

Perannya sama dengan pipa rem, namun harus fleksibel tapi kuat. Jika di bedah, karetnya tebel dan seratnya kuat.

7. Cakram

Piringan rem atau cakram akan diapit oleh brake pad hingga bersinggungan dan mobil melamban. Umumnya dibuat dari besi tuangkan, meskipun ada yang saya temui memakai bahan ceramic

Baca Juga  Kaca Mobil Berembun : Penyebab & Cara Mengatasinya

Jika dari type, sekurang-kurangnya ada tiga yakni kompak, type sirkulasi dan type kompak dengan tromol

8. Kaliper rem

Kaliper rem atau caliper, di dalamnya ada piston dan seal. Yang nanti akan mendesak brake pad saat kita mengerem.

Biasanya mobil memakai type floating caliper. Menjadi pistonnya cuman ada disamping saja. Meskipun pada beberapa mobil tertentu memakai fixed caliper.

9. Brake pad

Brake pad ini yang menjepit piringan saat terjadi pengereman. Pad saat ini biasanya dibikin tanpa kandungan asbes yang beresiko untuk pernafasan kita.

Formasi brake pad kurang lebih seperti di bawah ini. Dan hingga saat ini yang saya temui ada banyak tambahan seperti diperlengkapi sensor ketebalan brake pad

10. Tromol rem

Pada rem tromol, saat kita lakukan pengereman karena itu sepatu rem (brake shoe) akan megar dan mendesak bagian dalam tromol rem yang berputar-putar.

11. Silinder roda (wheel silinder)

Wheel silinder atau silinder roda terbagi dalam beberapa komponen. Di dalamnya ada piston, seal dan lain-lain. Saat kita lakukan pengereman, silinder roda akan mendesak sepatu rem untuk megar.

Kita akan temui mobil yang memakai satu silinder roda dan bisa saja dua silinder roda.

12. Sepatu rem (brake shoe)

Umumnya sepatu rem dibikin dari plat baja yang dilapis kampas rem. Biasanya saat ini umumnya sepatu rem non asbestos, hingga aman untuk pernafasan kita saat bersihkan.

Pada kendaraan besar, kampas rem dikeling dengan plat baja sepatu rem. Tapi pada mobil kecil biasanya akan dilem

13. Rem parkir

Rem parkir dipakai saat kita parkir atau stop saat keadaan miring. Misalkan ditanjakan atau di turunan pada keadaan macet.

Rem parkir biasanya memakai sistem mekanis, karena tidak kuat bila memakai rem hidraulis. Bukan kuat pengeremannya, tapi rem hidraulis bila ditahan dalam status mendesak beberapa hari, sealnya akan hancur.

Beberapa mobil keluaran terkini banyak yang memakai rem parkir electronic atau EPB (Elektronik Parking Brake)

Cara Kerja Sistem Rem

Cara kerja rem yakni pengereman muncul karena gesekan di antara ban dan jalan, gesekan bertambah sesuai pembagian beban pada ban. Saat lakukan pengereman roda depan terlebih dulu lakukan pengereman dan diikuti roda belakang, ini di karenakan saat dilaksanakan pengereman karena itu titik pusat gravitasi kendaraan akan berpindah kedepan karena ada style ineretia dan karena ada beban yang bersatu pada bagian depan.
Sistem Rem

Kendaraan tidak bisa stop dengan selekasnya saat mesin dibebaskan dengan pemindah daya dan kendaraan condong masih bergerak. Kekurangan ini harus dikurangkan bermaksud untuk turunkan kecepatan gerak kendaraan sampai stop. Mesin mengganti energi panas jadi energi kinetik (eneri gerak) untuk gerakkan kendaraan. Kebalikannya, rem mengganti energi kinetik menjadi lagi energi panas untuk hentikan kendaraan.

Dan pada pengertian lain rem bisa disimpulkan Tenaga gerak putar roda diganti oleh proses gesekan jadi tenaga panas dan tenaga panas itu selekasnya dibuang ke udara luar. Pengereman dilaksanakan dengan cara mendesak sepatu rem yang tidak berputar-putar pada tromol (break drum) yang berputar-putar bersama roda hingga hasilkan gesekan dan kendaraan melamban untuk stop.

Konsep rem ialah mengubah energi gerak jadi energi panas.

Biasanya, rem bekerja disebabkan karena ada sistem kombinasi penekanan menantang sistem gerak putar. Dampak pengereman (braking effect) didapat dari ada gesekan yang diakibatkan di antara dua object / benda.